Peneliti FEB UTS Tawarkan Solusi Peningktan Daya Tarik Wisata Hiu Paus Sumbawa

Foto by Canva.com. Ilustrasi Wisata Hiu Paus Desa, Bahuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa.

SUMBAWA, UTS – Penelitian bertajuk “Business Model Canvas (BMC) and Value Proposition Canvas (VPC) Analysis for Whale Shark Halal Tourism, Tarano District, Sumbawa Regency: Solution to Formulate a Strategy to Increase Tourism Value” kembali menjadi perhatian. Penelitian yang dilaksanakan pada 2023 itu kini dibahas lagi untuk memperkuat pariwisata 2025. Fokus utama adalah merancang strategi wisata berbasis BMC dan VPC. Lokasi penelitian berada di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa.

Wisata hiu paus di Labuhan Jambu menawarkan pengalaman unik yang langka di Indonesia. Turis dapat berenang atau snorkeling langsung dengan hiu paus di perairan Teluk Saleh. Lokasi ini mudah dijangkau dari Kota Sumbawa dengan perjalanan sekitar dua jam. Namun, beberapa kendala seperti faktor keamanan dan kurangnya fasilitas khusus masih menjadi tantangan.

Fendi Marandita, Ketua Program Studi Kewirausahaan bersama Rozzy Aprirachman M.D.P., Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) adalah aktor di balik penelitian tersebut.  Kepada kami Fendi menegaskan pentingnya strategi berbasis kebutuhan wisatawan.

“Dengan pendekatan BMC dan VPC, solusi lebih sistematis dapat dirancang untuk wisata hiu paus, ini semestinya bisa diterapkan dengan selalu mengupayakan penyesuaian-penyesuaian” ujar Fendi Marandita saat diwawancarai pada Jum’at, 25/04/2025.

Penelitian ini juga menyoroti pentingnya promosi digital lewat media sosial. Kolaborasi dengan agen perjalanan dan pemandu wisata menjadi langkah penting lainnya. Diperlukan juga penyediaan kapal wisata khusus untuk menjamin keselamatan pengunjung. Peneliti menekankan bahwa pelayanan prima adalah kunci menarik wisatawan.

Disi sisi yang berbdea Rozzy juga menambahkan menambahkan terkait pentingnya pentingnya pengembangan wisata halal. Mengingat, wisata halal telah mejadi branding sekaligus karakter NTB sejak dulu.

“Wisata hiu paus ini berpotensi besar mengangkat nama Sumbawa di sektor wisata halal dunia. Jadi kita tidak boleh hanya berbicara lokal Indonesia saja. Wisata halal ini harus dipersiapkan untuk dunia,” kata Rozzy.

Pada akhirnya, strategi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Labuhan Jambu. Pengembangan pariwisata membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat. Peneliti berharap rekomendasi ini mendapat dukungan serius dari pemerintah daerah. Dengan pengelolaan tepat, wisata hiu paus bisa menjadi ikon pariwisata utama di NTB.

Press Release Humas FEB UTS (GN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *