Hibah AKPT Dukung Implementasi MBKM di Pendidikan Tinggi

Dok. Humas FEB UTS: Program Studi Ilmu Aktuaria usung penguatan kurikulum dengan mengundang seluruh mitra dalam agenda serap aspirasi.

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, pendidikan tinggi memegang peranan vital dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi berbagai tantangan di pasar kerja. Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), khususnya Program Studi Ilmu Aktuaria di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), berkomitmen untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan industri. Salah satu langkah penting yang diambil untuk mencapai tujuan ini adalah melalui pengembangan kurikulum berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang didukung oleh hibah AKPT.

Hibah AKPT memberikan kesempatan bagi Program Studi Ilmu Aktuaria untuk melakukan berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan relevansi kurikulum. Program ini mencakup empat aktivitas utama: pengembangan kurikulum, penyusunan rencana implementasi MBKM, pengembangan mitra kerja sama MBKM, dan implementasi MBKM. Melalui kegiatan workshop dan pelatihan, Program Studi Ilmu Aktuaria berusaha menciptakan kurikulum yang inovatif dan adaptif sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Pada tahun 2022, Program Studi Ilmu Aktuaria telah merancang kurikulum berbasis KKNI yang fokus pada pengembangan keterampilan di bidang analisis risiko, keuangan, dan asuransi. Ini dilaksanakan dengan memperhatikan hasil tracer study yang menunjukkan bahwa kompetensi alumni masih di bawah standar yang diharapkan oleh pengguna lulusan. Dalam hal ini, reorientasi kurikulum sangat diperlukan untuk memastikan lulusan UTS memiliki kemampuan yang relevan dan siap bersaing di pasar kerja.

Untuk mendukung implementasi MBKM, program studi ini telah mengadakan beberapa kegiatan workshop yang melibatkan dosen, Direktur Akademik, Dekan, Wakil Dekan, serta Unit Penjaminan Mutu Fakultas. Kegiatan tersebut meliputi Workshop Pengembangan Kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penyempurnaan proses perencanaan dan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis case method dan project-based learning (PjBL).

Workshop yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh narasumber dari Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik UGM dan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dosen dalam merancang RPS yang efektif dan relevan dengan dunia profesional. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar metode studi kasus, teknik penyusunan kasus yang berkualitas, dan strategi implementasi yang dapat meningkatkan keterlibatan serta hasil belajar mahasiswa.

Hasil dari kegiatan workshop ini sangat penting. Di antaranya, tercapainya dokumen evaluasi kurikulum, penyusunan perangkat evaluasi pembelajaran, dan penyusunan dokumen prosedur operasional baku untuk rekognisi MBKM mandiri. Seluruh dokumen ini akan menjadi acuan penting bagi program studi dalam melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan standar nasional dan kebutuhan DUDI.

Salah satu kendala yang dihadapi dalam implementasi MBKM adalah mindset mahasiswa dan dosen yang belum sepenuhnya memahami konsep pembelajaran mandiri dan berbasis proyek. Selain itu, konversi serta teknis pelaksanaan dan evaluasi dari kegiatan MBKM juga menjadi tantangan tersendiri. Pengembangan mitra kerja sama juga memerlukan perhatian lebih agar CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan) dapat tercapai secara maksimal.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, UTS melalui Program Studi Ilmu Aktuaria melakukan pengembangan mitra kerja sama MBKM dengan melakukan kunjungan kerja sama ke mitra-mitra yang telah ditentukan. Selain itu, pelaksanaan program magang, UTS mengajar, dan pertukaran mahasiswa menjadi bagian integral dari implementasi MBKM. Melalui berbagai kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nyata dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.

Dalam upaya memastikan keberlanjutan program ini, UTS akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan berdasarkan masukan dari para stakeholder. Keterlibatan pihak luar, seperti industri dan asosiasi profesi, menjadi penting untuk menjaga relevansi kurikulum yang diterapkan. Melalui pendekatan yang kolaboratif, diharapkan Program Studi Ilmu Aktuaria dapat mencetak lulusan yang tidak hanya berkualitas tetapi juga siap berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.

Secara keseluruhan, dukungan dari hibah AKPT dalam program studi ini diharapkan dapat mempercepat proses adaptasi kurikulum yang responsif terhadap perubahan yang terjadi di dunia kerja. Dengan fokus pada pengembangan kurikulum yang inovatif, kolaboratif, dan sesuai dengan kebutuhan DUDI, Program Studi Ilmu Aktuaria di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Teknologi Sumbawa siap untuk menghadapi tantangan masa depan dan melahirkan lulusan yang berdaya saing tinggi. Dengan demikian, pendidikan tinggi tidak hanya akan menghasilkan individu yang berpengetahuan, tetapi juga yang memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk berhasil di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *