Implementasi MBKM, FEB UTS Jalin Kerjasama Dengan DUDI dan UMMAD

WhatsApp Image 2024-08-17 at 08.13.37

SUMBAWA, UTS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Teknologi Sumbawa jalin kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Kerja sama ini merupakan upaya mendukung realisasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selain itu, FEB juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) Jawa Timur.

“Jadi sejak tanggal 11 Agustus (2024-red) kemarin, kami sudah mulai jalan ke Jawa Timur untuk PKS ini dan alhamdulillah kami dapat. Terus untuk DUDI-nya semuanya rata-rata di Pulau Lombok,” kata Diah Anggeraini Hasri, S.Si.,M.Sc., Dekan FEB UTS saat diwawancarai, Selasa, (20/08/2024).

“Jadi sejak tanggal 11 Agustus (2024-red) kemarin, kami sudah mulai jalan ke Jawa Timur untuk PKS ini dan alhamdulillah kami dapat. Terus untuk DUDI-nya semuanya rata-rata di Pulau Lombok,” kata Diah Anggeraini Hasri, S.Si.,M.Sc., Dekan FEB UTS saat diwawancarai, Selasa, (20/08/2024).

Dengan DUDI, PKS ditandatangani bersama UD Gunung Jati yang diwakili oleh Nabil Bagis, S.E. Unit Dagang ini bergerak di bidang jasa bahan bakar minyak. Ada juga PT Lombok Info Media yang diwakili M. Sadid Faizin, PT. ICON NTB diwakili Erwin Gutawa, dan PT Syailendra Raya Group diwakili Adi Mulya Surya Ugau. Kerja sama ini direalisasikan dalam Program Magang.

Sementara itu, PKS bersama UMMAD akan direalisasikan dalam bentuk Program Pertukaran Mahasiswa. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Sekretaris Fakultas Ilmu Fokal dan Ilmu Terapan (FIFIT), Yan Aditya Pradana, S.Pd., M.Si.

Kata Diah, FEB Berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi mahasiswa/i nya, terutama terkait Program Magang saat ini. Pasalnya, Pemerintah mengharuskan Program Magang berdasarkan pada PKS antara Fakultas dengan instansi/perusahaan yang diinginkan. Ini sekaligus menjadi acuan magang tersebut dikatakan legal.

“Kami sangat serius dalam hal ini mengingat, ruang lingkup dan arah peminatan magang mahasiswa tidak boleh dibatasi. Ini adalah preferensi dan cara belajar mereka masing-masing. Dan kita wajib memfasilitasi ini,” terang Diah Anggeraini.(*)

Release HUMAS FEB GN